Belajar Hijrah Dan Istiqomah

Makna hijrah (dalam konteks Islam) berarti meninggalkan sesuatu yang tidak Allah sukai menuju sesuatu yang Allah Cintai. Misal: seseorang yang telah terbiasa melakukan perbuatan zina, kemudian ia memutuskan untuk berhenti dari perbuatan tersebut, lalu ia bertaubat kepada Allah atas kesalahannya itu dengan niat tidak akan mengulanginya kembali dan ia merubah / memeperbaiki kebiasaan-kebiasaan buruknya tersebut dengan perbuatan-perbuatan baik di jalan Allah (perbuatan yang Allah ridoi).

Jadi tolak ukur hijrah itu bukan hanya dilihat dari prilaku seseorang yang berubah menjadi lebih baik saja, melainkan juga bagaimana ia berhasil meninggalkan hal-hal buruk dan menggantinya dengan hal-hal baik dan benar. Sedangkan apabila misalnya seseorang sudah rutin mengikuti kajian, akan tetapi masih melakukan hal-hal yang berbau dosa (maksiat), namun ia sedang berusaha meninggalkan hal-hal tersebut, maka seseorang itu bisa disebut ada dalam proses hijrah.

Waktu yang tepat untuk mulai hijrah

Di saat seseorang telah menyadari bahwasanya dirinya telah terjerumus ke dalam lubang / perbuatan-perbuatan dosa, di situlah waktu yang tepat untuk seseorang mulai berhijrah. Sedangkan waktu yang tepat ini, mungkin masih banyak dilalaikan oleh sebagian umat muslim yang sadar bahwa dirinya telah bergelimangan dosa.

Padahal jika seseorang sadar / mengetahui bahwasanya dosa itu adalah sumber dari setiap permasalahan yang menimpa di kehidupan seseorang baik di dunia maupun akhirat. Seseorang yang terus bergelimangan dengan dosa hingga akhir hidupnya, maka ia termasuk orang yang merugi.

Namun demikian, akhir-akhir ini hijrah telah menjadi sebuah fenomena yang cukup marak terjadi di kalangan umat muslim (khususnya di kalangan para pemuda). Bahkan, fenomena ini pun tak terlepas di kalangan beberapa artis yang cukup terkemuka di Indonesia. Hal ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri, mengingat semakin banyak orang yang berhijrah maka akan semakin baik pula dunia ini, karena salah satunya adalah akan semakin luasnya pengaruh kebaikan serta kebenaran, yakni yang utama mentauhidkan Allah Ta'ala di muka bumi ini.

Tips dan cara tetap istiqomah dalam berhijrah

Belajar Hijrah Dan Istiqomah

Setelah berhjrah, bukan berarti seseorang akan mampu terhindar dari godaan-godaan perbuatan dosa yang sama / yang lainnya, bahkan seseorang yang telah banyak mempunyai ilmu agama pun (ustadz misalnya) ada yang pada akhirnya menjadi murtad (keluar dari agama Islam, naudzubillah),  itu artinya apalagi hanya seseorang yang baru saja hijrah atau dalam proses hijrah, tentu biasanya godaan-godaan untuk mengulangi perbuatan yang sama / yang lainnya itu bisa sangat besar kemungkinannya untuk muncul.

Namun di situlah seseorang harus mampu mempertahankan dan melindungi dirinya agar tidak terjerumus kembali kepada perbuatan dosa yang bisa membinasakan.
Nah, berdasarkan hal tersebutlah penulis ingin membagikan tips dan cara agar proses hijrah yang  mungkin sedang sobat jalani saat ini bisa berjalan dengan baik dan berjalan tetap istiqomah, yaitu sebagai berikut.

1. Memohon (berdo'a) kepada Allah sambil berusaha

Sob, memohonlah kepada Allah untuk diberikan keistiqomahan dengan dibarengi ikhtiar / usaha! Misal: kita memohon untuk diistiqomahkan, namun kita pun perlu berusaha menjaga diri seperti beberapa di antaranya menjaga pandangan, lisan (ucapan) dan pendengaran dari hal-hal yang buruk atau dari hal-hal yang bisa mendatangkan maksiat (dosa).

Namun, alangkah baiknya do'a itu tidak dipanjatkan sekali dua kali saja, akan tetapi terus menerus selama kita hidup, mengingat semakin banyak kita berdoa kepada Allah Ta'ala, maka akan semakin banyak pula kebaikan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Oleh karena itu, jangan pelit-pelit dalam berdo'a, namun usahakan untuk serajin mungkin ya sob!

2. Menjaga diri dari pandangan, pendengaran, hati dan pikiran dari hal-hal yang buruk

Penglihatan, pendengaran, kemudian hati dan pikiran merupakan 4 hal dari beberapa di antara faktor yang dapat memberi pengaruh yang besar terhadap keistiqomahan seseorang dalam berhijrah. Sehingga apabila tidak dijaga dari hal-hal yang tidak baik dan jauh dari jalan Allah, maka akan memberi pengaruh yang tidak baik pula, khususnya dalam keistiqomahan proses hijrah.

Dari penglihatan misalnya, bahkan jika seseorang tidak sengaja saja melihat wanita yang bukan mahramnya yang tidak biasa (bisa dikatakan cantik) dan kemudian setelah wanita itu tidak terlihat lagi maka bisa saja bayangan sosok wanita itu mengganggu pikiran seseorang tersebut, sehingga dari hal demikianlah dapat timbul keinginan untuk berbuat yang tidak-tidak (dosa). Begitu pun dengan pendengaran, hati dan pikiran juga.

Oleh karena itu, menjaga diri dari 4 hal itu sangatlah penting demi terciptanya keistiqomahan dalam keimanan / dalam keberlangsungannya proses hijrah kita. Intinya jauhi perbuatan dosa.

3. Seleksi lingkungan dan teman bergaul

Perlu kita tahu bahwasanya lingkungan bisa mempengaruhi keistiqomahan kita melalui kondisi yang terjadi. Sedangkan teman bergaul bisa mempengaruhi melalui ajakan dan tontonan atas tindakannya.

Contohnya saja apabila kondisi di lingkungan yang banyak terjadi kemaksiatan dan atau teman kita yang sering memperlihatkan dirinya bermalas-malasan dalam hal beribadah, maka pengaruh untuk melakukan hal yang sama dari kedua hal tersebut sangat besar kemungkinannya.

Dengan demikian, kita harus memilih atau menemukan lingkungan dan teman-teman bergaul yang baik agar diri kita senantiasa terpengaruh oleh hal-hal yang baik pula, seperti lingkungan atau teman yang darinya kita bisa mendapatkan rasa semangat untuk terus meningkatkan amal kebaikan dan keistiqomahan dalam keimanan kepada Allah Ta'ala.

4. Membiasakan diri dengan aktivitas yang menambah keimanan

Cobalah meluangkan waktu atau mengisi waktu luang dengan aktivitas yang berfaedah (bermanfaat) yang dapat menambah keimanan! Misalnya mendengarkan kajian sekaligus mempelajarinya, membaca Qur'an dan memahaminya (ngaji), dzikir, olahraga dan aktivitas-aktivitas lain semisalnya.

Selain waktu kita tidak terbuang percuma, namun aktivitas-aktivitas tersebut mampu membuat kita semakin istiqomah dalam berhijrah. Sehingga jangan biarkan waktu kita terbuang begitu saja, apalagi dengan aktivitas-aktivitas yang sia-sia, seperti misalnya bermain game atau menonton film / tontonan yang menjauhkan kita dari jalan Allah Ta'ala!

5. Makan / minum yang baik lagi halal

Makanan maupun minuman yang telah masuk ke dalam tubuh kita secara tidak langsung dapat mempengaruhi diri sendiri dari beberapa segi aspek, dan salah satunya ialah aspek prilaku. Dengan demikian, jika apa yang kita konsumsi itu halal lagi baik, maka secara otomatis prilaku kita pun akan mengikutinya, begitu pun sebaliknya.

Sehingga jika kita ingin untuk selalu istiqomah dalam keimanan kepada Allah Ta'ala, jika makanan / minumannya baik lagi halal maka kemungkinan untuk tetap istiqomah di jalan Allah itu bisa semakin besar. Oleh karenanya, memilah dan memilih makanan / minuman yang masuk ke dalam tubuh itu sangatlah penting dan memang seharusnya.

Demikianlah postingan tentang Belajar Hijrah Dan Istiqomah. Mohon maaf apabila ada salah-salah dalam hal penulisan atau apapun yang terdapat pada postingan ini ya sob! Semoga bermanfaat.

Comments